Jumat, 11 Desember 2009

UTHE & JEFFRY: " RESEPNYA TAKUT AKAN TUHAN "

KARTAR SEWANGI: Jakarta/Dec/09
Ruth Sahanaya & Jeffry Waworuntu - Resepnya Takut Akan Tuhan

Banyak gosip miring mendera artis papan atas Indonesia. Bagaimana dengan Uthe dan Jeffry?

Lima belas tahun mereka telah menjalani biduk rumah tangga. Meskipun tak luput dari riak-riak permasalahan, mereka masih termasuk pasangan harmonis. Mau memahami pasangan dan takut akan Tuhan menjadi andalan Ruth Sahanaya dan Jeffry Waworuntu mengawetkan pernikahan mereka.

Perempuan hitam manis itu, memperhatikan salah satu lembar majalah remaja yang memuat foto coverboy yang sedang top. “Siapa yang paling kamu suka?” tanya teman di sebelahnya. Perempuan itu langsung menunjuk salah satu coverboy yang berkulit putih. “Saya selalu menunjuk dia (Jeffry), saya bilang nih saya suka yang ini,” kata Uthe, sapaan akrab Ruth Sahanaya mengenang kekagumannya pada sosok Jeffry saat ia masih remaja.

Salah satu acara musik mempertemukan mereka. Kesan pertama berkenalan, Uthe sebenarnya belum sreg dengan Jeffry yang ganteng, keren, dan terkenal. “Kayaknya playboy, banyak ceweknya,” begitu gumam Uthe dalam hati. Lagipula, lanjut Uthe, Jeffry terkesan sombong. Namun, kesan itu segera buyar setelah mereka berdua sering jalan bareng. “Ternyata, Jeffry orangnya apa adanya, mau makan di pinggir jalan, dia orangnya fleksibel banget,” tutur Uthe.

Jeffry juga mengaku, awal bertemu tidak ada getaran istimewa. Menurutnya, Uthe juga bukan tipe perempuan yang ia idamkan menjadi pasangannya. “Sebenarnya tipe saya itu, tinggi dan berkulit putih,” jelasnya. Lalu kenapa akhirnya jatuh cinta pada Uthe? “Dia itu orangnya baik banget,” jawab Jeffry saat diwawancarai kala peluncuran album rohani terbaru Uthe beberapa bulan lalu. Memang kalau jodoh tidak kemana. Meskipun awalnya dua-duanya kurang ada rasa sreg, seiring intensitas pertemuan, benih-benih cinta itupun mulai tumbuh. Puncaknya tanggal 7 Mei 1994, mereka berdua mengucapkan janji setia sebagai suami istri di depan altar gereja Bethel, Bandung. Dari pernikahan ini mereka mendapatkan dua buah hati.

Melawan Godaan
Berbeda dengan dua rekannya di DI3VA, rumah tangga Uthe dan Jeffry tidak pernah diterpa gosip miring. Tapi apakah ada ketakutan bila ke depannya mereka juga mengalami apa yang terjadi dengan Krisdayanti dan Anang? “Kalau ngomong takut, kita tuh ga perlu takut, apalagi kalau niat pertamanya kita tahu tujuan kita menikah. Dalam Kristen ‘kan menikah sekali seumur hidup dan yang lebih penting lagi karena kita sudah berjanji di hadapan Tuhan,” kata Uthe.

Banyak pasangan artis bercerai karena tergoda orang ketiga, baik Uthe maupun Jeffry tidak menafikkan hal itu. “Kalau menghadapi godaan, kebetulan saya sangat terbuka dengan istri saya. Semua teman-teman saya, istri saya tahu dan kenal. Di sinilah kita harus pandai-pandai memilih teman,” ujar Jeffry. Selain itu, Uthe menambahkan, itu semua tergantung komitmen. “Kalau berlandaskan takut akan Tuhan, mau ada godaan seperti apapun, kita pasti akan ingat dan berpaling terus sama Tuhan,” tegasnya. Soal cemburu, mereka mengaku memang masih ada rasa cemburu. Cemburu itu, kata Uthe, bisa menjadi bumbu-bumbu dalam hubungan agar mereka tambah sayang.

Berumah tangga tidak selalu berjalan mulus. Kadang kala masalah menghadang. Namun, menurut Uthe, selama ini tidak ada masalah yang benar-benar besar. “Sebetulnya, masalah itu tidak ada yang berat sekali, hanya mungkin kadang-kadang masalah kecil yang waktunya ‘nggak tepat. Itu yang bisa buat kita meledak-ledak tapi saya bersyukur dengan berjalannya waktu, kita lebih matang menangkis hal-hal seperti itu.”

Untuk memecahkan masalah, biasanya Uthe-Jeffry berbicara secara terbuka dan mencoba menekan ego masing-masing. Jika tidak dapat menyelesaikannya, mereka meminta bantuan keluarga terdekat untuk menjadi mediator. Pendapat keluarga terdekat ini membantu keduanya lebih jernih melihat permasalahan.

Profesional
Tahun 1996, Jeffry memutuskan menjadi manajer istrinya. Berkat tangan dingin sang suami, karier Uthe sebagai penyanyi tetap berkilau sampai saat ini. Awalnya, memang ada kesulitan, kadang masalah pekerjaan bercampur dengan masalah keluarga, tapi hal itu tidak berlangsung lama. Mereka sadar harus memilah-milah antara masalah pekerjaan dan keluarga.

Bagi Uthe, ada kelebihan mempunyai manajer suami sendiri. Selain mengenal dirinya luar dalam, ia juga merasa tenang. “Dia (Jeffry) sangat melindungi saya banget agar tidak ada orang yang curang atau bohong sama saya. Dia sudah tahu saya banget dan saya sudah sangat percaya. Suami sendiri gitu lho,” katanya sambil tertawa.

Sebagai manajer, Jeffry ingin bersikap profesional meskipun ia bekerja dengan keluarga sendiri. Kelak jika anak-anak mereka, Nadine Emanuella dan Amabel Odelia, ingin mengikuti jejak sang ibu, mereka pun harus disiplin berlatih dan tidak setengah-setengah menjadi penyanyi.

Kini, untuk mengembangkan sayap bisnis mereka, PT Ruth Sahanaya Production, Jeffry berhenti menjadi manajer dan lebih menjalankan fungsinya sebagai pemimpin perusahaan. Rencananya, mereka berdua akan membuka bidang usaha lain, yakni Sekolah Ruth Sahanaya.

Berbagi Peran
Uthe boleh menjadi seorang diva di panggung, namun jika sudah berada di rumah, ia tidak berbeda dengan ibu-ibu yang lain. Memang, ia tidak mahir memasak, tapi ia sangat suka bersih-bersih rumah. “Karena suka bersih-bersih, anak-anak suka memanggil saya si Ibu So Klin,” tutur Uthe geli. Soal memasak, Uthe merasa beruntung suaminya tidak mempermasalahkan. Bahkan, soal yang satu itu, Jeffry lebih jago dibanding dirinya.

Pada dasarnya, Uthe dan Jeffry tidak membagi peran di rumah secara sakleg. “Sebetulnya kita sama yah. Gak ada itu kerjaan istri, itu kerjaan suami. Semua kita lakukan sama-sama, kita pikirin sama-sama,” jelas Uthe. Hal senada juga diungkapkan Jeffry, zaman sekarang, istri tidak harus selalu tinggal di rumah. Apalagi, Uthe punya bakat besar, akan sayang sekali jika ia hanya tinggal di rumah.

Meski punya kebebasan berkarier, Uthe tetap menghormati Jeffry sebagai kepala keluarga. Ketika menjadi manajer, Jeffry kerap mendampingi istrinya saat pentas. Jadwal yang padat terkadang membuat mereka tidak punya waktu di rumah. Apa anak-anak sering komplain? “Biasanya kalau kangen, mereka protes. Tapi kami selalu menjelaskan bahwa kami bukannya sedang senang-senang, tapi mama dan papa itu kerja, pekerjaan kita seperti ini. Syukur anak-anak mengerti,” kata artis Hosana Record yang belum lama merilis album rohani Giving My Best (2009) ini. Untuk mengatur teknis rumah tangga dan menjaga anak-anak, pasangan ini dibantu saudara dekat mereka.

Kurangi Job
Menjelang Natal, tawaran pentas untuk menyanyi di berbagai tempat mengalir deras untuk Uthe. Tapi sudah tiga tahun ini Jeffry mengurangi tawaran menyanyi. Alasannya, mereka ingin melewati Natal bersama dengan keluarga dan orang terdekat. Saat malam Natal tiba, mereka sekeluarga berkumpul lalu bercerita, makan, dan berdoa bersama. “Saya rasa setiap tahun Natal adalah sangat spesial, karena kita bisa berkumpul sekeluarga dan beribadah,” ujar Jeffry.

Siapa yang antusias di rumah menyambut Natal? “Semuanya, apalagi anak-anak. Mereka sudah besar, jadi tahu pasang pohon Natal, anak-anak senang menghiasnya,” kata Uthe yang mulai mengajarkan kepada anak-anak tentang arti Natal yang lebih dalam. Makna Natal yang paling penting, bagi Uthe dan Jeffry adalah menyadari ada seorang bayi yang telah lahir dan mati untuk menebus dosa-dosa manusia. “Natal itu Tuhan Yesus lahir dan nanti Dia mati dan bangkit untuk menyelamatkan kita. Jadi Dia lahir bukan hanya sekadar lahir, tapi ada tujuannya. Dia lahir dan akan mati lalu bangkit untuk kita,” pungkas Uthe.(diposkan dari: deasbungaaurelius.blogspot.com/Andreas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar