Selasa, 10 November 2009

KLAIM BUDAYA, INDONESIA - MALAYSIA PERLU DUDUK BERSAMA

Soal Klaim Budaya, Indonesia-Malaysia Perlu Duduk Bersama
Selasa, 10 November 2009 | 18:23 WIB
Laporan, Bunga Amelia, Bandung

BANDUNG, KARTAR News — Persoalan klaim budaya antara Indonesia dan Malaysia semestinya diselesaikan lewat kajian akademis. Para ilmuwan maupun akademisi dari Indonesia dan Malaysia harus sering duduk bersama membicarakan isu penting ini.

"Persoalan ini perlu lebih banyak dikaji secara ilmiah dari sisi akademisnya. Jangan kita melihatnya dengan emosi sepihak. Ini penting agar hubungan kedua negara bisa terus terjalin baik," tutur Wakil Rektor Universiti Kebangsaan Malaysia Sharifah Hapsah Shahabudin, Selasa (10/11), dalam jumpa pers acara Simposium Kebudayaan Indonesia Malaysia (SKIM) XI di Kampus Universitas Padjadjaran, Bandung.

Ia mengatakan, persoalan pelik mengenai klaim budaya yang melibatkan kedua negara tidaklah sesepele seperti yang terlihat selama ini. "Dengan mobilitas penduduk yang sangat tinggi dewasa ini, klaim budaya tidak bisa dilihat dengan sederhana," tuturnya.

Ia mencontohkan, di negaranya, wayang kulit sebetulnya juga menjadi tradisi, bahkan sejak 250 tahun lalu. Tradisi ini dibawa dari orang-orang rumpun Melayu. "Hanya, di sana, wayangnya sedikit berbeda dengan di sini. Ya, dimodifikasi begitu," tuturnya.

Terlepas dari persoalan klaim budaya, Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia mengatakan, yang paling penting adalah bagaimana masyarakat kita, apa pun etnisnya, memiliki kebanggaan terhadap budaya yang dimiliki. "Jangan sampai kebakaran jenggot dulu baru kita bertindak," katanya.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unpad Asep Kartiwa mengatakan, kegiatan SKIM yang sudah dilakukan sejak 24 tahun lalu merupakan salah satu upaya untuk terus mempererat hubungan kedua negara, setidaknya antar-akademisi.

SKIM XI ini bertemakan "Pembangunan untuk Kesejahteraan dan Perdamaian: Pengalaman Indonesia dan Malaysia". Sebanyak 220 makalah akan ditampilkan dalam kegiatan dua tahunan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar