Selasa, 20 Oktober 2009

PRAMONO - PUAN KESIKAPAN PDI-P MENJADI MITRA STRATEGIS PEMERINTAH

PDI-P Mitra Strategis Pemerintah, Ucapnya Kompak Pramono Anung & Puan Maharani


Puan Maharani
Selasa, 20 Oktober 2009 | 19:11 WIB

KARTAR NEWS: JAKARTA, Andreas — Putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Sekjen DPP PDI Perjuangan Pramono Anung terkesan kompak ketika ditanya terkait sikap akhir partainya terhadap pemerintah.

Ditemui seusai menghadiri acara pelantikan SBY-Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih di MPR/DPR, Selasa (20/10), keduanya punya argumentasi hampir serupa, tanpa berani menyatakan, apakah ada kader PDI-P yang akan masuk dalam kabinet.

Menurut Puan, sikap resmi akan disampaikan ibunya, Megawati, paling lambat dalam dua hari ini. Pernyataan Puan hampir sama seperti yang disampaikan pada Senin (19/10) di Gedung DPR.

"Sikap resmi PDI-P kita tunggu dalam 1 sampai 2 hari ini, dan akan disampaikan langsung oleh Ibu Mega. Yang pasti, PDI-P akan jadi mitra strategis di parlemen, bersikap kritis dengan kebijakan yang tidak pro rakyat, dan kita akan bersama-sama dalam kebijakan yang pro rakyat," kata Puan.

"Yang jelas lagi, apa pun kami siap agar jangan sampai tidak terjadi check and balances dalam kebijakan-kebijakan yang ada," ungkap Puan lagi.

Begitu juga argumentasi yang disampaikan oleh Sekjen DPP PDI-P Pramono Anung.

"Dalam dua atau tiga hari ke depan, kepastian dan detail sikap serta posisi partai akan diumumkan. PDI-P seperti yang diketahui bersama akan mengambil sikap sebagai mitra strategis untuk ke depannya. Kita akan awasi dan memberi kontrol kepada pemerintah sehingga ada check and balances," kata Pramono.

"Kita ingin sampaikan, tidak ada oposisi dan koalisi. Akan tetapi, PDI-P akan tetap kritis. Jadi, jika pro rakyat, maka akan kita dukung penuh. Tapi kalau ternyata jauh dari itu, maka akan kita kritisi secara terbuka," Pram menegaskan.

Mensesneg Hatta Rajasa juga enggan memastikan saat ia dimintai komentar terkait kemungkinan kader PDI-P di kabinet. Secara diplomatis, Hatta yang kemungkinan akan dipercaya sebagai menko perekonomian ini mengaku tak tahu persis soal kemungkinan bergabungnya PDI-P menjadi mitra koalisi.

"Kok, tanya ke saya? Itu semua menjadi hak prerogatif Presiden SBY.
Jadi, saya tidak tahu. Benar, sama sekali saya tidak tahu," kilah Hatta Rajasa.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku pesimistis terhadap kemungkinan kader PDI-P masuk kabinet, meski dia mengakui bahwa hubungan antara partainya dan PDI Perjuangan sudah mulai membaik saat ini.

"Kalau kabinet, agaknya tidak akan masuk representasi PDI-P di situ, kalau dilihat nama-nama yang sudah dipanggil di Cikeas. Tapi, apa pun konteksnya, hubungan yang baik di MPR dan hubungan di DPR itu menciptakan suasana baru yang lebih sejuk," kata Anas.

Namun saat ditegaskan lagi, apakah saat pengumuman nanti akan ada perubahan susunan nama-nama yang akan masuk kabinet, seperti yang sudah terungkap saat ini, Anas menjawab diplomatis. "Kita tunggu sampai Presiden mengumumkan secara resmi."Agung/Andre/Kartar/Kp.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar